Skip to main content

Oktober dan Pertemuan-pertemuan

Oleh: Fian N

Daun sudah pasti gugur ketika waktunya untuk menikmati hidup sudah berakhir tetapi bukan berarti ia tak perlu dikenang lagi. Sebab, ia adalah cerminan tabah dari manusia, yang selalu siaga meski diterpa angin, sepoi maupun kencang. Seperti hidup manusia itu sendiri. Bertahan di tengah keadaan yang kadang memunculkan banyak sekali tanda tanya, apakah hidupku akan berakhir sampai di sini? Atau akan terus berlanjut agar bisa melewati sisa badai ini? 

Oktober tahun ini, untuk aku, adalah badai itu sendiri. Bukan karena terpaksa aku mengatakan ini tetapi fakta yang berbicara, tanpa harus ada data yang akurat, aku sudah dan bahkan sedang mengalami ini. Aku juga adalah daun, yang selalu dimainkan angin tanpa arah. Dalam sabar yang terukur, aku bersyukur masih dipercayai semesta untuk bertahan entah sampai kapan. 

Pertemuan-pertemuan sederhana tanpa rencana, yang tak harus aku sertakan di sini, adalah kesempatan yang sungguh amat baik untuk aku. Aku didorong untuk selangkah lebih maju dalam hal berpikir serta bertindak. Isi kepala didewasakan oleh setiap pertemuan. Dan aku yakin, kau juga mengalami hal yang sama (persis). 

Baca Juga: Jejak Kaki Siapa Itu?

Tidak mudah untuk berkata lanjut ketika keadaan tidak memungkinkan kita berkata 'ya'. Tetapi karena keteguhan dan keyakinan yang sudah kita tanam dalam diri, itu yang membuat kita makin sadar bahwa berhenti di sini adalah hasil dari sebuah perjuangan yang sia-sia. Jangan berjuang jika kita tahu hanya untuk berhenti di titik menyerah. 

Aku selalu berharap bahwa masih ada kesempatan di setiap detik waktu. Aku hanya perlu sabar. Tidak perlu buru-buru jika menginginkan hasil yang memuaskan. Sebab, semesta tahu dan memiliki cara terbaik untuk memuaskan setiap dahaga umat manusia. 

Oktober tahu ini begitu luar biasa untuk aku yang biasa-biasa saja ini. Ada perdebatan-perdebatan kecil dalam kepala yang ingin dilontarkan. Tetapi aku selalu disadari oleh aku yang lain, tidak semua orang harus tahu yang sedang kau alami. Carilah kesibukan yang bisa membuat dirimu lebih tenang. Tetap hati-hati dalam mengerjakan segala hal. Dengan begitu, kau akan kembali seperti manusia-manusia kebanyakan di luar sana. Siklus hidup memang sudah seperti itu. Jalani dan nikmati saja semua itu. 

Dari aku untuk aku, di Oktober yang tampan ini, semua hal telah dibenarkan, bukan dari orang lain tetapi dari dalam diriku sendiri. Yang datang dari luar adalah sebentuk perhatian dan tanpa disadari sedang mengharapkan imbalan. 

Selain akan indah pada waktunya, berjuanglah untuk membuat waktu kita menjadi lebih berwarna. 


Pogopeo-Oktober, 2021

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

  Mengapa Harus ke Pulau Kinde?   Foto: Iren Kawa Saya tidak akan menjawab pertanyaan dari judul tulisan ini. Tetapi saya mencoba untuk berbagi kisah tentang perjalanan saya bersama teman-teman menuju tempat ini, Pulau Kinde. Perjalanan kami mulai dari sini: Sejenak saya berhenti pada satu titik tenang, berdiam diri dalam pencarian, di mana letak Pulau Kinde. Menurut Wikipedia, Pulau Kinde terletak di Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Flores-NTT. Pantai ini seluas 11,36 ha dan memiliki pasir yang berwarna putih. Sejenak saya terkesima akan laporan dari Wikipedia ini. Bukan karena luasnya tetapi karena hamparan pasir putihnya. Untuk luas, tidak mungkin saya harus lelah-lelah mengukurnya lagi. Terpenting, ada dan keberadaannya sudah terlacak. Menjelang akhir Agustus, di tanggal 28-29, saya dan teman-teman memutuskan untuk bertamsya ke tempat ini. Tempat yang di mana begitu asing bagi saya yang adalah orang gunung. Dulu, melihat laut itu seperti melihat sebuah hamparan savana yang begitu lu

Desember

Sehimpun Puisi Fian N Ilustrasi: Pixabay januari sungguh terlalu. datang terlalu cepat ketika kita baru sampai pada  penghujung rindu. sebab, segala yang telah  ditanak belum sempat kita santap  dengan sangat. misalnya, kenangan yang tak sempatk ita rayakan di atas ranjang kebahagiaan. sungguh, januari terlalu angkuh. sedang, di sini belum ada kecup yang kita sesap pada bibir-bibir ranum anak manusia.   Olakile, 2019 Cahaya Besar Yang Terlalu Kecil cahaya besar yang terlalu kecil cahaya pecah. dari balik januari. anak-anak pagi menari gemulai. sapaan-sapaan tak menemukan tuan. dari seberang, kini tinggal angin yang gugup di antara rimbun embun. semua itu karena cahaya besar yang terlalu kecil di mata kanak-kanak. Olakile, 2019 Waktu tak pernah berhenti. saat tidur. kala terjaga. semua dahaga. waktu tak jua kembali setelah pergi. kau menunggu tapi tidak dengan ceritanya. ia sudah t

Boy Candra Bilang ‘Cinta Paling Rumit’ itu seperti Basa-basi di Bawah Ini

Ilustrasi: Pixabay Sebelum saya membagikan apa yang ingin saya bagikan perihal membangun hubungan antara kedua insan yang sedang dan saling membina hubungan, terlebih dahulu saya ingin katakan, bahwa saya bukan motivator apalagi pawang cinta, jujur, itu bukan saya. Saya hanya mau bilang begini kalau tidak senang dengan tulisan ini, silakan tinggalkan tidak perlu melanjutkannya sampai akhir. Tetapi jika Anda penasaran, silakan tuntaskan saja bacaan ini dan setelah itu silakan caci maki saya. Sederhana, kan? ini semua gegara kesukaan saya berceloteh melalui tulisan. namun, jika Anda menemukan kalau saya sok menggurui, maafkanlah saya dengan cara caci maki saja saya, seeprti yang sudah saya katakan di atas. Baca Juga:  Persetubuhan dalam Cerita yang tak Jadi Ok, kita mulai. Dari mana? Kalau dari mata turun ke hati, bisa? Pertama, saya sering ditanya dan akhirnya diminta untuk menjawab. Pertanyaannya seperti ini, “Kak, bagaimana cara mempertahankan hubungan kalau ada rasa cembu